PT Langgeng Maju Utama

Sejarah Ternak Sapi Potong

PT Langgeng Maju Utama

PT. Langgeng Maju Utama, Jakarta – Sapi merupakan hewan ternak yang saat ini sudah banyak dikembangbiakkan di negara Indonesia baik pada peternakan tradisional maupun modern. Sapi digunakan sebagai hewan penghasil daging, susu, maupun dimanfaatkan tenaganya untuk membantu kegiatan pertanian seperti membajak sawah, mengangkut hasil panen, dan lain sebagainya. Sapi sudah ada dan didomestikasikan sejak ribuan tahun lalu. Menurut Savitri (2013), domestikasi sapi mulai dilakukan sekitar 400 tahun SM. Sapi diperkirakan berasal dari Asia Tengah, kemudian menyebar ke Eropa, Afrika dan seluruh wilayah Asia. Menjelang akhir abad ke-19, sapi Ongole dari India dimasukkan ke pulau Sumba dan sejak saat itu pulau tersebut dijadikan tempat pembiakan sapi Ongole murni.  

Daging sapi (bahasa Inggris: beef) adalah daging yang diperoleh dari sapi yang biasa dan umum digunakan untuk keperluan konsumsi makanan. Di setiap daerah, penggunaan daging ini berbeda-beda tergantung dari cara pengolahannya. Sebagai contoh has luar, daging iga dan T-Bone sangat umum digunakan di Eropa dan Amerika Serikat sebagai bahan pembuatan stek sehingga bagian sapi ini sangat banyak diperdagangkan. Akan tetapi, seperti di Indonesia dan berbagai negara Asia lainnya daging ini banyak digunakan untuk makanan berbumbu dan bersantan seperti sup konro dan rendang.

beef cut map

Selain itu ada beberapa bagian daging sapi lain seperti lidah, hati, hidung, jeroan dan buntut hanya digunakan di berbagai negara tertentu sebagai bahan dasar makanan.

 

 

Saat ini, bangsa-bangsa sapi (Bos) yang terdapat di dunia ada tiga, yaitu:

  1. Bos indicus

Bos indicus (sapi Zebu) atau jenis sapi yang berpunuk yang berasal dan tersebar di daerah tropis, pertama kali berkembang di negara India lalu disebarkan ke berbagai negara, seperti Asia tenggara (termasuk Indonesia), Afrika, Amerika, dan Australia. Jenis sapi ini yaitu sapi Brahman dan sapi Ongole. Saat ini jenis sapi Ongole sudah dikembangkan cukup baik di pulau Sumba, sehingga lebih dikenal dengan sapi Sumba Ongole.

  1. Bos taurus

Bos taurus merupakan bangsa sapi yang berasal dari daerah Eropa. Kelompok sapi ini telah banyak tersebar diseluruh dunia, bahkan termasuk di Indonesia. Saat ini tidak jarang peternak Indonesia yang membudidayakan dan memelihara sapi dari jenis ini karena pertumbuhannya yang relatif lebih cepat. Jenis sapi ini diantaranya adalah sapi Limousin yang berasal dari Perancis, sapi Simmental yang berasal dari Swiss, dan sapi Hereford yang berasal dari Inggris.

  1. Bos sondaicus

Bos sondaicus atau biasa dikenal dengan sapi Bali adalah salah satu bangsa sapi asli dan murni Indonesia, yang merupakan keturunan asli banteng (Bibos banteng) dan telah mengalami proses domestikasi yang cukup lama, sapi Bali asli mempunyai bentuk dan karakteristik sama dengan banteng. Dinamakan sapi Bali karena memang penyebaran populasi bangsa sapi ini terdapat di pulau Bali. Sapi Bali dikenal juga dengan nama Balinese cow yang kadang-kadang disebut juga dengan nama Bibos javanicus, meskipun sapi bali bukan satu subgenus dengan bangsa sapi Bos taurus atau Bos indicus (Erlita, 2016).

Saat ini, ternak sapi potong dari berbagai jenis tersebut sudah banyak dikembangkan dan dikawinsilangkan di Indonesia. Bangsa Bos indicus dan Bos taurus sudah banyak tersebar di wilayah Indonesia dan sangat disukai oleh peternak tradisional maupun skala industri karena performanya yang baik dan daya tahan terhadap iklim Indonesia khususnya sapi dari bangsa Bos indicus. Dengan sistem pemeliharaan yang baik dan murah, serta didukung dengan topografi dan lahan wilayah Indonesia yang masih cukup luas, pengembangan sapi dari ketiga bangsa ini harus dilakukan agar mampu memenuhi kebutuhan protein hewani khususnya daging sapi dalam negeri. Menurut Alam, dkk (2014) kebutuhan daging sapi di Indonesia menunjukkan kenaikan yang meningkat setiap tahunnya. Potensi pengembangan ternak sapi di daerah-daerah masih cukup besar, topografi yang mendukung, juga lahan kosong masih tersedia cukup luas atau dapat pula memanfaatkan areal perkebunan yang banyak dikelola peternak sebagai tempat pengembalaan dan sumber pakan ternak sapi.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *