Penyebab Naiknya Harga Daging Sapi
PT Langgeng Maju Utama – Daging sapi merupakan bahan utama yang digunakan oleh beberapa bisnis makanan. Beberapa contohnya yaitu steak, shabu-shabu, dendeng, rendang, dan makanan jenis lainnya. Kenaikan daging sapi tentu saja membuat banyak orang kebingungan. Apalagi hal tersebut terjadi di semua daerah, termasuk dari supplier daging sapi Jakarta.
Jika harga daging sapi naik, maka bisnis makanan tentu saja akan terdampak. Modal yang dikeluarkan lebih tinggi dibandingkan dengan sebelumnya. Apabila menaikkan harga, maka sulit mendapatkan pelanggan di era yang serba susah ini. Apakah Anda merasa penasaran apa yang menjadi penyebab harga daging sapi naik? Berikut pembahasannya:
Kenaikan Harga Bobot Hidup Sapi
Penyebab harga daging sapi bisa naik yang pertama yaitu karena kenaikan harga bobot hidup sapi. Biasanya daging sapi itu berasal dari sapi hidup yang disembelih, kemudian dipotong sesuai kebutuhan. Jika harga bobot hidup sapi meningkat, maka harga daging sapi juga meningkat.
Sebagai contoh harga bobot hidup dulu adalah Rp 50.000 per kilo, sedangkan dagingnya Rp 120.000 per kilo. Ketika harga bobot naik menjadi Rp 54.000 per kilo, maka harga dagingnya tentu saja akan naik menjadi Rp 130.000 per kilo.
Kenaikan Harga Daging Sapi Impor
Indonesia belum bisa memenuhi kebutuhan daging sapi sendiri. Jadi pemerintah masih melakukan impor dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan daging sapi masyarakat. Dua negara yang paling sering melakukan ekspor ke Indonesia adalah Selandia Baru dan Australia.
Kedua negara tersebut menjadi pemasok daging sapi terbesar di Indonesia. Ketika harga daging sapi di Australia dan Selandia baru meningkat, maka harga daging sapi di Indonesia tentu saja akan mengalami kenaikan. Begitu pula sebaliknya, apabila daging sapi di kedua negara tersebut turun, biasanya daging sapi di Indonesia juga akan turun. Hal tersebut juga berlaku di supplier seperti Langgeng Maju Utama.
Adanya Batasan Ekspor dari Negara Lain
Penyebab daging sapi naik selanjutnya yaitu karena adanya batasan ekspor dari negara lain, terutama Australia. Pemerintah luar negeri memiliki kebijakan tersendiri untuk membatasi ekspor ke negara lain. Jika daging sapi kurang, maka harganya tentu saja akan menjadi naik.
Pembatasan ekspor daging sapi ke negara lain diambil karena pemerintah mengutamakan protein hewani untuk masyarakat selama pandemi. Akibatnya negara lain seperti Indonesia harus dikurangi pasokannya sehingga kekurangan stok, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
Padahal sebenarnya masih ada negara lain yang bisa menjadi pemasok daging sapi misalnya seperti Meksiko dan Brazil. Jadi pemerintah harus mempertimbangkannya.
Naiknya Biaya Impor Daging Sapi
Bukan hanya ekspor yang dikurangi saja yang menyebabkan daging menjadi mahal, biaya impor daging sapi dari negara lain juga menyebabkan kenaikan harga. Jika tidak daging sapi tidak dinaikan, maka akan terjadi kerugian karena biaya impor yang naik tersebut.
Harga Pakan Sapi yang Naik
Penyebab harga daging sapi naik yang terakhir yaitu naiknya harga pakan sapi. Sebelum dipotong, sapi akan melalui proses penggemukan terlebih dahulu. Biasanya proses penggemukan berjalan cukup lama yaitu sekitar 2 hingga 3 bulan. Sedangkan penggemukan membutuhkan biaya pakan. Apabila biaya pakan naik, harga bobot hidup sapi juga naik. Akibatnya tentu saja harga daging sapi akan ikut naik.
Itulah beberapa penyebab mengapa harga daging sapi bisa naik. Pemerintah yang harus turun tangan agar harga sapi kembali stabil. Anda yang membutuhkan daging sapi untuk bisnis tidak perlu kebingungan. Pasalnya masih ada Langgeng Maju Utama sebagai supplier daging sapi berkualitas dari Jakarta. Mereka menawarkan daging sapi berkualitas untuk memenuhi stok Anda.