Mengapa Daging Sapi Lokal Cenderung Alot
PT Langgeng Maju Utama – Pasokan daging sapi Indonesia tidak hanya impor dari negara lain saja. Banyak peternak sapi yang menernakkan sapi sehingga tidak sedikit juga daging sapi lokal yang bisa Anda temukan di supplier daging sapi Jakarta. Salah satu kekurangan daging sapi lokal dibandingkan daging sapi impor adalah dari segi kelembutan. Daging sapi lokal cenderung lebih alot jika diolah. Ada beberapa hal yang memengaruhi tingkat kealotan daging sapi lokal, berikut di antaranya:
Tingkat Marbling
Kualitas daging sapi salah satunya ditentukan oleh tingkat marbling. Marbling sendiri adalah titik-titik lemak yang ada dalam daging sapi. Biasanya jaringan lemak tersebut ada pada serat-serat otot daging sapi.
Marbling menentukan keempukan dan kesegaran daging sapi saat dimasak. Jika marbling tinggi, maka jaringan ikatnya rendah. Jadi hasil masakannya tidak akan menjadi alot.
Daging sapi lokal yang diternak di dalam negeri memiliki tingkat marbling rendah. Jadi itulah yang menyebabkan teksturnya lebih alot dibandingkan daging sapi impor. Supplier daging sapi Jakarta biasanya menawarkan kualitas daging sapi lengkap sehingga bisa dipilih sesuai keinginan.
Teknik Pemeliharaan
Marbling yang rendah dipengaruhi oleh dua hal yaitu faktor genetik dan lingkungan. Genetik berhubungan dengan jenis sapi lokal yang memang tidak bisa menghasilkan marbling yang melimpah. Sementara lingkungan berhubungan dengan teknik pemeliharaannya.
Daging sapi berkualitas dengan marbling melimpah membutuhkan pemeliharaan khusus. Sapi tidak dibiarkan bebas memakan makanan. Pakan yang digunakan untuk daging sapi berkualitas adalah daging sapi khusus.
Sementara sapi Indonesia biasanya bebas memakan pakan apapun. Pada umumnya sapi Indonesia menggunakan pakan berupa rumput. Rumput lebih banyak mengandung serat sehingga daging sapinya tidak mengandung lemak. Padahal lemak inilah yang membuat daging menjadi lebih empuk dan tidak alot.
Kebiasaan yang Membuat Daging Sapi Alot
Ada beberapa kebiasaan yang bisa membuat daging sapi alot. Bahkan kebiasaan ini jika dilakukan juga memengaruhi kualitas daging sapi impor. Langsung saja, inilah kebiasaan tersebut:
- Dibiarkan di suhu ruang
Daging sapi yang berada di suhu ruangan selama lebih dari 4 jam bisa menurunkan kualitasnya. Salah satunya yaitu membuat daging menjadi lebih alot dan keras. Setelah dibeli dari Langgeng Maju Utama, daging harus segera disimpan di freezer.
- Salah memilih bagian daging
Setiap bagian daging memiliki ciri khasnya masing-masing. Apabila ingin memasak makanan yang membutuhkan tekstur lembut, maka pilih bagian daging yang tepat. Bagian lengan cenderung alot, sedangkan has dalam atau paha lebih lunak karena kandungan lemaknya tinggi.
- Merebus dengan air panas
Merebus daging sapi dengan air panas merupakan teknik yang salah dan bisa membuat daging alot. Rebus menggunakan air biasa, bukan air panas atau dingin.
- Mencuci daging
Tidak semua bagian daging baik untuk dicuci. Pasalnya jika mencucinya, daging akan lebih alot dan keras. Lap saja menggunakan tisu bersih untuk menghilangkan darah. Bagian daging yang bisa dicuci adalah jeroan.
- Menggunakan api yang terlalu besar
Kebiasaan terakhir yang membuat daging lokal menjadi alot adalah api yang terlalu besar. Jika akan mengolah daging lokal ataupun impor sekalipun, Anda harus menggunakan api kecil atau tidak terlalu besar.
Itulah pembahasan mengenai kenapa daging sapi lokal cenderung lebih alot. Meskipun begitu, ada beberapa masakan Indonesia yang membutuhkan daging sapi yang alot. Rendang adalah salah satunya. Rendang membutuhkan daging yang alot agar tidak hancur ketika dimasak dalam jangka waktu lama. Jadi semuanya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Jika mencari daging sapi sesuai kebutuhan, Anda bisa mencarinya di Langgeng Maju Utama.