Jakarta – Menteri Perdagangan M. lutfi mengatakan, Indonesia merupakan negara terbesar pengimpor daging sapi dari Australia. Sehingga ketika ada masalah di negara tersebut, harga daging sapi akan naik.
“Kita adalah pengimpor terbesar dari sapi dari Australia. Jadi secara dari struktur hukum memang kita itu hanya bisa impor dari Australia. Kasarnya begitu,” ujarnya dalam konferensi pers online, Jakarta, Senin (15/3/2021).
Lutfi mengatakan, kondisi saat ini di mana harga daging sapi mengalami kenaikan disebabkan oleh kebakaran hutan yang sempat terjadi di Australia pada 2019. Dampaknya, kini ketersediaan daging sapi impor menyusut.
“Yang menjadi masalah hari ini ketika ada kebakaran hutan yang sangat luar biasa pada 2019, lalu mereka mendapat struktur daripada stok sapi terganggu masalah dengan biasanya USD2,3 hingga USD2,8 sapi hidup itu di Australia. Hari ini menjadi USD3,” jelasnya.
Lutfi melanjutkan, dalam waktu beberapa waktu terakhir memang ada penurunan harga sapi impor dari Australia. Namun hal ini belum cukup memenuhi kebutuhan daging dalam negeri apalagi menjelang Ramadan.
“Meskipun dalam beberapa terakhir terjadi penurunan. Karena harganya tinggi dari Australia sampai sini pun tinggi. Ini yang kita kerjakan mencari subsitusi daging sapi hidup dengan daging,” jelasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang